Judul : Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi
link : Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi
Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi
Hotel Cipaganti Cipanas Garut berada di belokan jalan baru dan merupakan salah satu Hotel kelas melati yang okupansi dan tingkat kunjungannya cukup tinggi dikarenakan harganya bersahabat dan termasuk salah satu hotel murah di Garut.
Selain itu kamar dan Bungalow di Hotel Cipaganti Garut tersedia kamar rendam air panas alami yang biasanya menjadi tujuan para wisatawan yang akan datang ke kabupaten Garut. Akan tetapi beberapa hari terakhir ini Hotel Cipaganti Garut cukup terkenal dan banyak dicari bukan karena keinginan para wisatawan yang akan menginap akan tetapi dikarenakan mencuatnya berita tentang Asisten Presiden Direktur XL yang dibunuh di Hotel tersebut.
Yang agak membingungkan ternyata penduduk setempat tidak begitu tahu tentang berita penemuan mayat yang akhirnya diketahui adalah Ibu beranak dua bernama Hayriantira yang merupakan seorang Asiten Presdir XL. Berikut Alasan Polres Garut Sulit Ungkap Pembunuhan Rian di Hotel Cipaganti yang kami kutip dari website (http://news.analisadaily.com/read/ini-alasan-polres-garut-sulit-ungkap-pembunuhan-rian-di-hotel-cipaganti/158438/2015/08/06)
Hayriantira (37), asisten cantik Presdir XL dibunuh oleh teman dekatnya, Andy Wahyudi (38) di Hotel Cipaganti, Jl Raya Cipanas, Tarogong, Garut pada tanggal 30 Oktober 2014 silam. Jasad Rian ini baru diketahui dan dilaporkan ke Polres Garut pada tanggal 31 Oktober 2014.
"Pada saat menerima laporan, kita langsung melakukan cek TKP," kata Kapolres Garut AKBP Arif Rachman kepada wartawan di lokasi, Kamis (6/8/2015). Olah TKP dilakukan dengan melibatkan tim Inafis. Pada saat ditemukan, jenazah Rian dalam keadaan tidak berbusana dan mengambang di kolam mandi air hangat di dalam kamar nomor 5.
"Pada saat menerima laporan, kita langsung melakukan cek TKP," kata Kapolres Garut AKBP Arif Rachman kepada wartawan di lokasi, Kamis (6/8/2015). Olah TKP dilakukan dengan melibatkan tim Inafis. Pada saat ditemukan, jenazah Rian dalam keadaan tidak berbusana dan mengambang di kolam mandi air hangat di dalam kamar nomor 5.
Polres Garut saat itu mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut. Ada beberapa hal kendala, seperti di antaranya, jasad korban yang sudah mengelupas. "Kita lakukan sidik jari, tetapi tidak bisa terlihat, karena kulit korban sebagian besar sudah mengelupas. Jari-jari tangannya itu tidak terbaca alur sidik jarinya karena sudah mengelupas dan membengkak," kata Arif.
Menurut Arif, suhu air panas alami itu sekitar 50 derajat celcius. Sehingga, jika berendam lebih dari 15 menit, kulit akan panas hingga melepuh. "Ada merah-merah seperti lecet itu akibat rendaman air panas," ungkapnya.
Selain masalah sidik jari, kendala lainnya juga tidak adanya KTP yang ditinggal pada saat check-in. Andy hanya menuliskan nama palsu di buku tamu hotel. "Di situ dia hanya nulis nama Gery, tidak ada KTP dan tidak menulis alamat serta nomor telepon," imbuhnya.
Tidak ada petunjuk yang bisa mengarahkan Polres Garut untuk menelusuri kasus tersebut. Rekaman CCTV di hotel juga tidak merekam wajah baik Andy maupun Rian. "Hanya terlihat mobilnya saja, itu pun pelat nomornya setelah dicek itu palsu," tuturnya.
Karena identitas korban tidak diketahui, polisi langsung melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA sebagai bekal jika suatu saat ada pihak keluarga korban yang mencari orang hilang. Otopsi sehari selesai, tanggal 1 November 2014, jenazah Rian kemudian dimakamkan di pemakaman umum untuk jenazah tidak beridentitas.
Menurut Arif, suhu air panas alami itu sekitar 50 derajat celcius. Sehingga, jika berendam lebih dari 15 menit, kulit akan panas hingga melepuh. "Ada merah-merah seperti lecet itu akibat rendaman air panas," ungkapnya.
Selain masalah sidik jari, kendala lainnya juga tidak adanya KTP yang ditinggal pada saat check-in. Andy hanya menuliskan nama palsu di buku tamu hotel. "Di situ dia hanya nulis nama Gery, tidak ada KTP dan tidak menulis alamat serta nomor telepon," imbuhnya.
Tidak ada petunjuk yang bisa mengarahkan Polres Garut untuk menelusuri kasus tersebut. Rekaman CCTV di hotel juga tidak merekam wajah baik Andy maupun Rian. "Hanya terlihat mobilnya saja, itu pun pelat nomornya setelah dicek itu palsu," tuturnya.
Karena identitas korban tidak diketahui, polisi langsung melakukan otopsi dan pengambilan sampel DNA sebagai bekal jika suatu saat ada pihak keluarga korban yang mencari orang hilang. Otopsi sehari selesai, tanggal 1 November 2014, jenazah Rian kemudian dimakamkan di pemakaman umum untuk jenazah tidak beridentitas.
Untuk keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang datang ke tempat wisata di Garut dan memilih tempat menginap atau Hotel di Garut kami sarankan untuk berkonsultasi kepada data center dan pemandu wisata terpercaya dan paling berpengalaman di kota Garut yaitu HDG Team Trip Planner & Event Organizer, sehingga yang menjadi patokan bukan sekadar harga sewa yang murah atau Hotel yang ada air panasnya saja.
Terutama bagi rombongan wisatawan yang akan melaksanakan outing perusahaan ataupun family gathering biasanya HDG Team sebagai Agen Travel wisata terbaik di Garut akan merekomendasikan Hotel dan penginapan yang tidak menerima tamu short time sehingga kebersihan, kenyaman dan keamanan biasanya lebih terjamin untuk Hotel dan penginapan yang tidak bisa disewa per-jam.
Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi di Hotel Cipaganti
AK alias AW (38), tersangka kasus pembunuhan terhadap Asisten Presiden Direktur XL, Hayriantira (37), menjalani rekonstruksi di tempat kejadian perkara di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. AK melakukan rekonstruksi di kamar nomor lima Hotel Cipaganti.
"Ini rekonstruksi untuk melihat apa saja yang dilakukan tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Garut Ajun Komisaris Esti Prasetyo di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, Kamis (6/8/2015).
Rekonstruksi dilakukan tepat pukul 17.30 WIB. AK langsung memasuki kamar tempat ia membunuh Hayriantira. Sementara itu, rekonstruksi dilakukan tertutup. Di depan kamar, terdapat garis polisi. Selain itu, rekonstruksi ini juga dijaga ketat oleh polisi. Warga dilarang masuk saat ada rekonstruksi di depan gerbang hotel.
Sumber Berita :
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/06/18553811/Pembunuh.Hayriantira.Jalani.Pra-rekonstruksi.di.Hotel.Cipaganti
Berikut ini Foto Korban Pembunuhan di Hotel Cipaganti Garut
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kota tercinta ini dan sektor pariwisata Garut terus bisa membenahi keprofesionalan pelayanan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak. Kasus pembunuhan ini baru terungkap setelah kurang lebih 8 bulan dari terjadinya pembunuhan, ke depannya pihak Hotel bisa lebih detail meminta KTP atau Identitas lainnya dari tamu yang menginap terutama untuk tamu reguler yang memang rentan dan berbeda dengan rombongan outing ataupun Gathering yang sudah jelas peserta dan EO yang mendampinginya.
Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi di Hotel Cipaganti
AK alias AW (38), tersangka kasus pembunuhan terhadap Asisten Presiden Direktur XL, Hayriantira (37), menjalani rekonstruksi di tempat kejadian perkara di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. AK melakukan rekonstruksi di kamar nomor lima Hotel Cipaganti.
"Ini rekonstruksi untuk melihat apa saja yang dilakukan tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Garut Ajun Komisaris Esti Prasetyo di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat, Kamis (6/8/2015).
Rekonstruksi dilakukan tepat pukul 17.30 WIB. AK langsung memasuki kamar tempat ia membunuh Hayriantira. Sementara itu, rekonstruksi dilakukan tertutup. Di depan kamar, terdapat garis polisi. Selain itu, rekonstruksi ini juga dijaga ketat oleh polisi. Warga dilarang masuk saat ada rekonstruksi di depan gerbang hotel.
Sumber Berita :
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/06/18553811/Pembunuh.Hayriantira.Jalani.Pra-rekonstruksi.di.Hotel.Cipaganti
Berikut ini Foto Korban Pembunuhan di Hotel Cipaganti Garut
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kota tercinta ini dan sektor pariwisata Garut terus bisa membenahi keprofesionalan pelayanan demi keamanan dan kenyamanan semua pihak. Kasus pembunuhan ini baru terungkap setelah kurang lebih 8 bulan dari terjadinya pembunuhan, ke depannya pihak Hotel bisa lebih detail meminta KTP atau Identitas lainnya dari tamu yang menginap terutama untuk tamu reguler yang memang rentan dan berbeda dengan rombongan outing ataupun Gathering yang sudah jelas peserta dan EO yang mendampinginya.
Demikianlah Artikel Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi
Sekianlah artikel Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi dengan alamat link https://wisatakubagi.blogspot.com/2015/08/hotel-cipaganti-garut-pembunuh.html
0 Response to "Hotel Cipaganti Garut : Pembunuh Hayriantira Jalani Pra-rekonstruksi"
Posting Komentar