Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer. - Hallo sahabat
Wisataku - Share Pariwisata, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer., kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer,
Artikel menjual stok foto,
Artikel menyewakan foto travel, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer.link :
Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer.
Baca juga
Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer.
Artikel oleh Barry Kusuma (Travel Photographer).
Profesi Travel Photographer mungkin idaman banyak orang, banyak yang bilang Profesi ini asik karena sudah jalan2 gratis udah gitu dibayar pula. padahal pendapat itu engga sepenuhnya benar, seorang Travel Photographer awal2nya mengeluarkan uang untuk bepergian, membeli kamera untuk mendapatkan foto terbaik dan juga harus gaul agar bisa dapat informasi yang banyak. setelah Travel Photographer punya portfolio dan hasil karyanya yang bagus, barulah Majalah dan media tertarik untuk menyewa atau menggunakan jasa kita untuk memotret kebutuhan majalahnya.
Sudah lebih dari 1 tahun saya menjadi Kontributor Forum Travelers Kaskus, padahal sudah ngaskus sejak 2005 hehe.. selama saya menjadi Kontributor Kaskus banyak agan2 & aganwati yang PM ke saya menanyakan tentang bagaimana sih mencari duit dari Travel Photography, menyewakan foto2 kita agar bisa Traveling lagi. di Thread ini saya akan mengupas tuntas & mengenal lebih dalam Travel Photographer. terutama bagaiman sih Travel Photographer mencari uangnya dari pekerjaannya. saya coba kupas tuntas ya.
Seorang Travel Photographer mendapat bayaran agak berbeda dari Fotografer Komersial, kalau Fotografer Profesional komersial (wedding, corporate, dokumentasi) mereka mendapatkan uang dan dibayarkan setelah memotret. tetapi Travel Photographer dibayar berdasarkan Royalti atau berdasarkan assignment. ketika memotret alam dan budaya Travel Photographer tidak langsung mendapatkan uang, tetapi bayarannya nanti ketika ada yang menyewa stok foto tersebut untuk kebutuhan komersial dan ini disebut dengan royalty.
Travel Photographer mendapatkan uang dari beberapa cara, yaitu :Menjual foto tersebut ke Majalah atau Koran.
menawarkan foto foto traveling kita ke Majalah ataupun Koran adalah cara yang paling mudah dilakukan seorang Travel Photographer, jika foto yang kita dapatkan unik dan bagus maka kemungkinan besar media akan pakai.
Membuat Website pribadi yang menampilkan karya - karya foto kita.
membuat website yang berisi gallery2 foto hasil karya kita sangat penting, karena Website personal menjadi referensi untuk klien dalam mencari foto2 yang mereka butuhkan. misal website gallery foto saya
www.barrykusuma.com selalu saya update setiap kali saya habis traveling. dan sebagian besar media ataupun klien yang membutuhkan foto tinggal membuka website tersebut dan mencari foto2 yang mereka butuhkan.
Sosial Media adalah media promosi yang efektif dan murah.
Manfaatkan sosial media sebagai sarana promosi yang efektif dan murah, tetapi harus diingat jika kita terlalu hardselling di sosial media orang akan malas untuk memfollow, gunakan sosial media secara bijak sebagai media untuk sharing dan berbagi informasi kepada siapa saja. misal, saya selalu mengupload foto2 terbaik di Instagram
http://instagram.com/barrykusuma ketika saya sedang traveling. di instagram selain media fotografi yang efektif untuk berbagi disana juga sebagai wadah saling diskusi soal teknik foto. biasanya jika ada yang menanyakan teknis foto di instagram, ketika sempat pasti saya selalu balas.
Twitter juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi informasi, ketika saya traveling saya selalu #livetweet di akun Twitter saya
https://twitter.com/barrykusuma berbagi informasi secara live ini ternyata banyak manfaatnya, saya bisa mendapatkan informasi2 terbaru tentang destinasi tersebut dari teman2 saya dan seringkali Media langsung menawarkan foto2 dan artikel pada saat saya Traveling menawarkan untuk dipublikasikan di majalahnya. walaupun tidak menawarkan foto secara langsung, malah kita yang ditawarkan kan hehe..
Buatlah Blog yang berisi Catatan perjalanan kita.
Blog yang informatif dan bermanfaat itu akan selalu dikunjungi orang, selain dikunjungi sebuah posting blog akan terindex oleh mesin pencari seperti google dan yahoo. semakin banyak visitor yang masuk ke blog kita akan semakin naik blog kita di google rank. semakin banyak traffic yang mengunjungi blog kita kita bisa beriklan foto2 yang kita punya dan bahkan banyak brand yang mungkin mau memasang iklan diblog kita. untuk blog ini tetap saja sifatnya jangan hardselling ya, misal seperti blog saya www.alambudaya.com ini berisi tentang semua catatan perjalanan saya keliling Indonesia. disini saya memberikan informasi yang informatif dan pembaca pun senang karena dapat informasi yang bermanfaat. diblog saya ini saya menaruh banner kecil disebelah kanan yang mempromosikan stok foto yang saya punya, nah disini menjadi win2 solution kan..pembaca senang, dan kita juga senang bisa memanfaatkan untuk berpromosi.
Menjual Stok Foto di Agency Stok Foto profesional.
ada beberapa agency stok foto terbesar di dunia, diantaranya ada corbis, alamy dan getty. nah jika anda sudah punya cukup banyak stok foto mungkin bisa menawarkan stok stok foto yang anda punya untuk dijualkan oleh mereka, memang untuk masuk ke Agency Stok Foto ini cukup ketat dan mereka punya standar seleksi yang cukup susah. tetapi jika anda bisa masuk ke Agency mereka dan dijual secara worldwide, penghasilan yang didapatkan sangat worthed kok.
Membuat Buku Travel atau Photobook.
mendapatkan royalty dari penjualan buku adalah salah satu pemasukan untuk Travel Photographer, jika anda suka menulis kenapa tidak dituangkan saja kedalam buku. selain buku sangat bermanfaat bagi pembaca, anda juga bisa mendapatkan royalti. tetapi bagaimana jika anda tidak bisa menulis, Travel Photographer banyak membuat buku Photobook. Photobook ini biasanya berisi tentang foto foto terbaik dari fotografer tersebut, dan bisa dijual di toko buku maupun dijual secara personal.
Mengikuti lomba foto agar bisa mengasah skill.
Saat ini sangat banyak lomba foto baik nasional maupun internasional yang diadakan, hadiahnya juga bervariasi dari kecil sampai besar yang nominalnya bahkan bisa sampai ratusan juta rupiah. ketika awal saya menggeluti profesi Travel Photographer saya sering juga mengikuti kompetisi lomba foto, ketika menang hadiah tersebut lumayan untuk bisa jadi modal jalan jalan lagi. selain itu Lomba Foto juga bisa untuk mengasah kemampuan kita memotret, karena disitu pasti kita banyak melihat foto foto yang masuk. mempelajari foto yang bagus seperti apa, istilahnya sambil menyelam minum air kenapa tidak..
Referensi menentukan harga Stok Foto untuk kebutuhan Komersil.
hasil foto Travel kita disewa orang, kita pasti senang bukan. tetapi kita bingung untuk menentukan berapa harga sewanya, ini saya ada referensi sewa stok foto secara Global dari Getty. price list ini bisa jadi patokan harga kalau ada orang yang berminat dengan stok foto travel kita. wah mahal juga ya harga sewanya, ya foto foto Travel anda sudah seharusnya dihargai mahal. karena Stok Foto bersifat momen dan tidak bisa diulang, walaupun anda punya banyak uang untuk memotret tetapi kalau momen itu sudah tidak ada berapapun uang yang anda keluarkan tidak bisa menciptakan foto yang sama.
jadi gausah bingung lagi menentukan harga sewa foto, karena ternyata di dunia sudah ada standarisasi harga stok fotonya..
yang harus dihindari oleh seorang Travel Photographer.
saat ini ada 2 macam agency stok foto, yang pertama adalah Microstock (shutterstock, fotolia, istockphoto dll) dan yang kedua adalah Macrostock (Corbis, alamy, Getty dll). kedua agency ini adalah menawarkan menjual stok2 foto yang kita punya, saran saya jika anda ingin menjadi seorang Travel Photograper yang profesional HINDARI dan JANGAN memasukkan stok2 foto yang anda punya ke Microstock seperti Shutterstock, Fotolia dll. agency stok foto ini menawarkan foto anda dengan sangat murah, ada beberapa alasannya.
1. Foto yang dijual di Microstock sangat murah, harga start dari 0.10 dollar sd 1 dollar perfotonya dan bersifat royalty free dan foto bebas digunakan tidak dibatasi waktunya.
2. banyak kejadian teman2 yang memasukkan fotonya di microstock, foto2 tersebut terpampang di bilboard. dan advertising yang menjual foto tersebut ke klien seharga puluhan juta, padahal mereka hanya membeli beberapa dollar saja. akhirnya fotografernya hanya gigit jari saja kan, yang rugi siapa?
3. karena foto yang dijual sangat murah, saat ini foto2 dari Microstock banyak sekali dibajak di Torrent. lihat foto dibawah, di Torrent hasil2 foto download dari microstock disharing disini, termasuk foto2 terbaru. dari sini foto2 tersebut banyak diperjualbelikan bebas di Glodok dan anda tidak bisa menuntuk karena mereka punya high ress dan foto2 yang dijual bersifat royalty free.
memang menjual stok foto yang anda punya adalah hak anda, tetapi siapa lagi yang menghargai karya kita kalau bukan anda sendiri. menjadi Travel Photographer membutuhkan proses yang panjang dan tidak ada jalan instan, sebenarnya sama sih dengan bidang usaha apapun. asal kita selalu konsisten dan terus berkarya, bukan tidak mungkin anda menjadi Fotografer Travel yang sukses.
Demikianlah Artikel Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer.
Sekianlah artikel Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer. kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer. dengan alamat link https://wisatakubagi.blogspot.com/2014/04/cara-menjual-foto-traveling-mengenal.html
0 Response to "Cara Menjual Foto Traveling & Mengenal lebih dekat profesi Travel Photographer."
Posting Komentar